Caramembuat pupuk organik cair dari air kelapa, Panduan cara membuat pupuk organik cair sendiri dari bahan limbah alami untuk kompos tanaman buah yang menyehatkan batang daun dan akar.. Manfaat air kelapa untuk pertanian organik | organikilo.co, Manfaat air kelapa bagi petani yang mengembangkan pola budidaya organik , merupakan limbah yang
JAKARTA, - Biasanya, air kelapa dibuang begitu saja, karena masyarakat lebih banyak memanfaatkan daging buah kelapa. Akan tetapi, air kelapa sebenarnya memiliki banyak manfaat juga. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis 6/1/2022, selain digunakan sebagai bahan pembuatan minuman segar maupun nata de coco, air kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair untuk kelapa adalah salah satu sumber hormon alami auksin dan sitokinin yang merupakan hormon untuk memacu pertumbuhan tanaman. Selain itu, air kelapa juga kaya akan unsur-unsur mineral seperti K, N, Ca, Mg, Fe, Cu, P, dan S. Baca juga Simak, Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Batang Pisang PIXABAY/MOHO01 Ilustrasi kelapa, air kelapa. Unsur-unsur tersebut sering dijadikan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan pupuk organik cair di hampir semua produk pupuk pabrikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik cair dari air kelapa mampu meningkatkan hasil panen pada tanaman kedelai hingga 64 persen, kacang tanah hingga 15 persen, dan tanaman sayuran lainnya hingga 20 sampai 30 persen. Membuat pupuk cair dari air kelapa cukup mudah. Berikut bahan dan alat yang dibutuhkan. Air kelapa segar Bonggol pisang sebagai bahan pelengkap Gula atau air tebu Starter bakteri atau EM4 Sayur-sayuran yang mengandung banyak sumber hormon seperti tauge dan buncis sebagai bahan tambahan Jerigen Baca juga Cara Membuat Pupuk Organik dari Sabut Kelapa Cara membuat pupuk cair dari air kelapa Siapkan air kelapa segar yang akan digunakan dan masukkan ke dalam jerigen. Tambahkan starter bakteri atau EM4 ke dalam air kelapa tersebut. Anda juga bisa menambahkan bahan-bahan lain seperti tauge, buncis atau bonggol pisang yang sebelumnya sudah dihaluskan atau dipotong kecil-kecil. Selanjutnya, tutup rapat jerigen dan diamkan selama kurang lebih tiga minggu untuk proses fermentasi.
KamiAdalah Distributor pupuk organik Enero yang siap untuk melayani WA 0812-3182-4312 Dijual pupuk ajaib dari air kelapa siap kirim Dukun Gresik Jawa Timurh

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk organik dan kosentrasi penyemprotan air kelapa yang memberikan pertumbuhan terbaik pada tanaman tebu G3 Hasil kultur jaringan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian KPTR Manis Harum Kab. Pasuruan . Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai Desember 2018. Racangan percobaan menggunakan rancangan faktorial yang diatur dalam rancangan acak lengkap completely randomized design yang terdiri atas dua faktor yaitu jenis pupuk P, konsentrasi air kelapa K. Data dianalisis dengan sidik ragam analysis of variance. Apabila ada beda nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s Multiple Range Test pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan berbagai jenis pupuk organik dan konsentrasi penyemprotan air kelapa menunjukkan adanya interaksi pada parameter berat segar daun. Berat segar daun tertinggi dihasilkan oleh perlakuan kompos sebesar 327,16 gram dengan perlakuan penyemprotan air kelapa dengan konsentrasi 100ml/l, tetapi pada perlakuan lain juga terdapat rerata yang berbeda tidak nyata. Perlakuan kompos sebesar 246,50 gram dan kotoran sapi sebesar 302,66 gram menunjukkan interaksi yang nyata pada perlakuan penyemprotan air kelapa kontrol tanpa penyemprotan. DOI Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Agro Bali Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X Vol. 3 No. 1 21-27, Juni 2020 DOI 21 PEMANFAATAN AIR KELAPA DAN APLIKASI PUPUK ORGANIK UNTUK MERANGSANG PERTUMBUHAN BIBIT TEBU G3 HASIL KULTUR JARINGAN Badiatud Durroh1, Yayuk Winarti 2 1Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro 2Alumni Institut Pertanian Stiper Yogyakarta Email korespondensi ijolumut0 Abstract. The purposive of this research is obtain the type of organic fertilizer and coconut water spray concentration that provides the best growth in tissue culture G3 sugar cane. The study was carried out at the Sweet Harum KPTR Research Garden, Kab. Pasuruan The study was conducted in September 2018 to December experimental design uses a factorial design arranged in a completely randomized design consisting of two factors, namely the type of fertilizer P, the concentration of coconut water K. The first factor is the type of fertilizerThe second factor is spraying with coconut water, Data were analyzed by analysis of variance. If there is a real difference then proceed with the multiple distance test Duncan's Multiple Range Test at 5% real results showed that the treatment of various types of organic fertilizers and the concentration of coconut water spray showed an interaction on the fresh weight parameters of the leaves. The highest fresh leaf weight was produced by compost treatment of grams with coconut water spray treatment with a concentration of 100ml / l, but in other treatments there were also not significantly different mean. Compost treatment of grams and cow dung of grams showed a real interaction on the treatment of spraying coconut water control without spraying. Keywords sugarcane seeds G3, tissue culture, coconut water, compost, cow manure, worm droppings Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk organik dan kosentrasi penyemprotan air kelapa yang memberikan pertumbuhan terbaik pada tanaman tebu G3 Hasil kultur jaringan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian KPTR Manis Harum Kab. Pasuruan . Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai Desember 2018. Racangan percobaan menggunakan rancangan faktorial yang diatur dalam rancangan acak lengkap completely randomized design yang terdiri atas dua faktor yaitu jenis pupuk P, konsentrasi air kelapa K. Data dianalisis dengan sidik ragam analysis of variance. Apabila ada beda nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s Multiple Range Test pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan berbagai jenis pupuk organik dan konsentrasi penyemprotan air kelapa menunjukkan adanya interaksi pada parameter berat segar daun. Berat segar daun tertinggi dihasilkan oleh perlakuan kompos sebesar 327,16 gram dengan perlakuan penyemprotan air kelapa dengan konsentrasi 100ml/l, tetapi pada perlakuan lain juga terdapat rerata yang berbeda tidak nyata. Perlakuan kompos sebesar 246,50 gram dan kotoran sapi sebesar 302,66 gram menunjukkan interaksi yang nyata pada perlakuan penyemprotan air kelapa kontrol tanpa penyemprotan. Kata kunci bibit tebu G3, kultur jaringan, air kelapa, kompos, kotoran sapi, kascingPENDAHULUAN Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok rakyat Indonesia, akan tetapi produksi gula saat ini belum mampu mencukupi kebutuhan rakyat Indonesia. Target pencapaian swasembada gula nasional pada tahun 2014 mengharuskan pemerintah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tebu. Pabrik gula di Indonesia saat ini berjumlah 61 pabrik gula dengan kapasitas giling 220 000 TCD ton cane per day dengan luas areal perkebunan tebu sekitar 436 000 ha. Sasaran pada tahun 2014 Indonesia dapat melakukan swasembada gula dengan produksi sebesar juta ton. Peningkatan jumlah produksi tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nasional baik untuk yang konsumsi ataupun untuk industri Indrawanto et al., 2010. Defisit gula Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula nasional mulai dirasakan sejak tahun 1967. Defisit ini terus meningkat dan hanya bisa dipenuhi melalui impor gula. Dengan harga gula dunia yang tinggi dan defisit yang terus meningkat, mengakibatkan terjadinya pengurasan devisa Agro Bali Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X Vol. 3 No. 1 21-27, Juni 2020 DOI 22 negara. Pada tahun 2007, misalnya, Indonesia mengimpor gula sebanyak 3,03 juta ton dengan nilai US$ 1,05 milyar. Untuk mengatasi defisit ini telah dilakukan usaha peningkatan produksi gula nasional. Usaha ini memberikan hasil dengan meningkatnya produksi gula nasional dari 2,05 juta ton tahun 2004 menjadi 2,8 juta ton tahun 2008 dan diperkirakan tahun 2009 mencapai 2,9 juta ton. Akan tetapi kenaikan produksi ini juga diikuti dengan kenaikan konsumsi. Pada tahun 2009 konsumsi gula nasional diperkirakan mencapai 4,8 juta ton. Sehingga terjadi defisit gula nasional tahun 2009 sebesar 1,9 juta ton. Gambaran ini menunjukkan usaha pembangunan industri gula tebu nasional, berupa perluasan areal pertanaman tebu serta peremajaan dan penambahan pabrik gula, masih perlu ditingkatkan Pawirosemadi, 2011. Peningkatan produksi tanaman tebu dipengaruhi oleh penyediaan bibit unggul yang bermutu antara lain memiliki rendemen gula yang tinggi, kualitas gilingan yang tinggi, tipe kemasakan, tahan terhadap penyakit, serta dapat beradaptasi pada perubahan iklim global antara lain drainase yang buruk Ardiyansyah & Purwono, 2015. Pengadaan bibit tebu dalam skala besar, cepat dan murah merupakan hal yang sangat diperlukan saat ini. Penyediaan bibit unggul yang berkualitas baik merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan pertanian di masa mendatang khususnya tanaman tebu Indrawanto et al., 2010. Pengadaan bibit tanaman tebu khususnya yang akan dieksploitasi secara besar-besaran dalam waktu yang cepat akan sulit dicapai melalui teknik konvensional. Salah satu teknologi harapan yang banyak dilaporkan dan telah terbukti memberikan keberhasilan adalah melalui teknik kultur jaringan. Melalui kultur jaringan tanaman tebu dapat diperbanyak setiap waktu sesuai kebutuhan karena faktor perbanyakannya yang tinggi dan tidak tergantung pada musim Pawirosemadi, 2011. Yusninda, 2006 mengemukakan, teknik kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan atau organ dalam kondisi aseptik secara in-vitro. Teknik ini dicirikan dengan kondisi kultur yang aseptik, penggunaan media kultur buatan dengan kandungan nutrisi lengkap dan ZPT zat pengatur tumbuh serta penambahan bahan lain ke dalam media MS dengan kondisi ruang kultur yang suhu dan pencahayaannya terkontrol untuk memacu pertumbuhan yang lebih baik. Kelebihan teknik kultur jaringan in vitro adalah dapat menghasilkan bibit yang sehat dan seragam dalam jumlah besar dalam kurun waktu yang relatif singkat, perbanyakannya tidak membutuhkan tempat yang luas, dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa mengenal musim, sehingga ketersediaan bibit terjamin Heriansyah et al., 2014. Menurut Zulkarnain 2009, pembibitan melalui kultur jaringan dapat mempercepat tingkatan dalam kebun bibit berjenjang. Sehingga dapat memenuhi dengan cepat kebutuhan bibit. Bibit tebu G3 hasil kultur jaringan sudah dapat digunakan untuk bahan tanam di kebun tebu milik petani, karena setara dengan bibit tebu yang berasal dari Kebun Bibit Datar, yang umumnya dikenal dengan sebutan KBD. Akan tetapi bibit tebu G3 asal kultur jaringan belum diketahui daya hidupnya. Kultur jaringan merupakan suatu tehnik mengisolasi bagian tanaman, baik berupa organ, jaringan, sel ataupun protoplasma dan selanjutnya mengkultur bagian tanaman tersebut pada media buatan dengan kondisi lingkungan yang steril dan terkendali. Bagian tanaman tersebut dapat beregenerasi hingga membentuk tanaman lengkap. Kelebihan Agro Bali Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X Vol. 3 No. 1 21-27, Juni 2020 DOI 23 teknik kultur jaringan in vitro adalah dapat menghasilkan bibit yang sehat dan seragam dalam jumlah besar dalam kurun waktu yang relatif singkat, perbanyakannya tidak membutuhkan tempat yang luas, dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa mengenal musim, sehingga ketersediaan bibit terjamin Heriansyah et al., 2014. Pupuk kandang tidak hanya mengandung unsur makro seperti nitrogen N, fosfat P dan kalium K, namun pupuk kandang juga mengandung unsur mikro seperti kalsium Ca, magnesium Mg, dan mangan Mn yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara keseimbangan hara dalam tanah, karena pupuk kandang berpengaruh untuk jangka waktu yang lama dan merupakan gudang makanan bagi tanaman Andayani et al., 2013. Dewasa ini pemupukan yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan adalah melalui sistem organik. Bahan pemupukan yang dapat digunakan salah satunya adalah pupuk kascing atau yang sering disebut kotoran bekas pemeliharaan cacing. Pupuk kascing merupakan salah satu pupuk organik yang mempunyai kelebihan dari pupuk organik yang lain, sehingga sering disebut “pupuk organik plus”. Kascing adalah kotoran cacing tanah yang merupakan pupuk organik yang sangat baik, karena unsur hara yang dikandung langsung dapat tersedia bagi tanaman sehingga kualitas kascing jauh lebih baik dibandingkan pupuk organik lainnya.Sinda et al., 2015. Cacing tanah termasuk salah satu makhluk hidup penghuni tanah yang secara langsung maupun tidak langsung bayak berperan dalam kehidupan manusia. Diantaranya manfaat cacing tanah dapat menyuburkan tanah, memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah dan dari aktivitas metabolismenya dapat menghasilkan pupuk organik yang sering disebut dengan kascing Elfayetti et al., 2017. Seiring kemajuan zaman, telah banyak ditemukan zat pengatur tumbuh yang didapat dari tanaman lain, salah satunya yaitu air kelapa. Penemuan ini akhirnya diterapkan dalam teknik kultur jaringan, yang menggunakan air kelapa sebagai salah satu bahan pembuatan media tanam. Diketahui air kelapa mengandung zat atau bahan antara lain vitamin, asam amino, asam nukleat, fosfor, dan zat tumbuh auksin dan giberelin yang berfungsi sebagai penstimulir dalam proliferasi jaringan, memperlancar metabolisme dan respirasi. Oleh karena itu air kelapa mempunyai kemampuan besar untuk mendorong pembelahan sel dan proses diferensiasi Anggraeni, 2004. Air kelapa mengandung zeatin yang telah diketahui termasuk dalam kelompok sitokinin. Sitokinin mempunyai kemampuan mendorong terjadinya pembelahan sel dan diferensiasi jaringan tertentu dalam pembentukan tunas pucuk dan pertumbuhan akar. Namun demikian, peranan sitokinin dalam pembelahan sel tergantung pada adanya fitohormon lain terutama auksin Kefas, 2010. Dalam proses pembibitan, tanaman memerlukan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan batang, daun dan buah/biji. Unsur hara tersebut terdiri dari unsur hara makro N, P, K, Ca, Mg, S dan unsur hara mikro Fe, Mn, Bo, Cu, Zn, Cl, dan Co dalam bentuk anion dan kation. Unsur hara makro dan mikro yang tidak lengkap dapat mengakibatkan hambatan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta produktivitasnya. Disamping itu, bahan organik termasuk salah satu pembentuk tanah, sehingga sangat penting dilakukan penambahannya ke dalam tanah sebagai pupuk Perdana, 2014. Agro Bali Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X Vol. 3 No. 1 21-27, Juni 2020 DOI 24 Berdasarkan uraian di atas, agar pertumbuhan mata bagal tanaman G3 hasil kultur jaringan dapat tumbuh secara maksimal serta adanya potensi air kelapa dan pemberian pupuk organik, maka perlu dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan Air Kelapa Dan Aplikasi Pupuk Organik Untuk Merangsang Pertumbuhan Bibit Tebu G3 Hasil Kultur Jaringan. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian KPTR Manis Harum Kab. Pasuruan . Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai Desember 2018. Rancangan Percobaan Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan faktorial yang diatur dalam rancangan acak lengkap completely randomized design yang terdiri atas dua faktor yaitu jenis pupuk P, konsentrasi air kelapa K. Faktor yang pertama yaitu jenis pupuk, terdiri dari P0 Kontrol , P1 Kompo 1 1, P2 Kotoran sapi 1 1, P3 Kascing 1 Faktor yang kedua yaitu penyemprotan dengan air kelapa, terdiri dari 4 aras yaitu K0 tanpa penyemprotan, K1 penyemprotan dengan 100 ml/l, K2 penyemprotan dengan 200 ml/l, K3 penyemprotan dengan 300 ml/l HASIL DAN PEMBAHASAN Saat Muncul Daun Membuka Pertama Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi yang nyata antara berbagai jenis pupuk organik dan penyemprotan air kelapa terhadap munculnya daun membuka pertama Hasil analis Duncan’s Multiple Range Test DMRT disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Saat muncul daun membuka pertama pada perlakuan berbagai jenis pupuk organik dan penyemprotan air kelapa. Penyemprotan air kelapa ml/l - hari ke - Keterangan Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata berdasarkan DMRT Duncan Multiple Range Test pada jenjang 95%. Tabel 1. menunjukkan bahwa rata-rata perlakuan berbagai jenis pupuk berbeda nyata, tetapi perlakuan penyemprotan air kelapa tidak berbeda nyata. Pengamatan munculnya daun membuka pertama dilakukan setiap hari, dari hari ke- 0 sampai Agro Bali Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X Vol. 3 No. 1 21-27, Juni 2020 DOI 25 saat membukanya daun yang muncul pertama. Hasil pengamatan saat muncul daun membuka pertama dengan perlakuan jenis pupuk kascing menunjukkan kecepatan tumbuh yang lebih cepat sehingga kecepatan membukanya daun yang muncul pertama juga lebih cepat. Perlakuan tanaman yang dipupuk dengan pupuk kompos dan yang dipupuk dengan pupuk kotoran sapi tidak berbeda nyata. Sedangkan perlakuan kontrol tanpa pupuk menunjukkan hasil yang lebih lambat. Perkecambahan merupakan salah satu tahap awal yang perlu di perhatikan dalam budidaya tanaman tebu. Kegagalan saat panen sering di akibatkan perkecambahan yang tidak baik. Perkecambahan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil yang akan di dapat, sebaliknya perkecambahan yang jelek akan mengakibatkan pendapatan tidak maksimal Zaini et al., 2017. Fase perkecambahan pada tanaman tebu dimulai saat terjadinya pertumbuhan mata tunas tebu yang awalnya dorman menjadi tunas muda yang dilengkapi dengan daun, batang, dan akar. Fase perkecambahan sangat ditentukan faktor internal pada bibit seperti varietas, umur bibit, jumlah mata, panjang stek, cara meletakan bibit, jumlah mata, bibit terinfeksi hama penyakit, dan kebutuhan hara bibit. Selain itu, faktor eksternal seperti kualitas dan perlakuan bibit sebelum tanam, aerasi dan kelengasan tanah, kedalaman peletakan bibit ketebalan cover, dan kualitas pengolahan tanah juga sedikit berpengaruh pada fase perkecambahan ini Gery, 2015. Berat Segar Daun Tabel 2. menunjukkan bahwa berat segar daun tertinggi dihasilkan oleh perlakuan kompos sebesar 327,16 gram dengan perlakuan penyemprotan air kelapa dengan konsentrasi 100ml/l, tetapi pada perlakuan lain juga terdapat interaksi yang berbeda nyata. Perlakuan kompos sebesar 246,50 gram dan kotoran sapi sebesar 302,66 gram menunjukkan interaksi yang nyata pada perlakuan penyemprotan air kelapa kontrol tanpa penyemprotan. Tabel 2. Berat segar daun pada perlakuan berbagai jenis pupuk organik dan penyemprotan air kelapa. Penyemprotan air kelapa ml/l - g - Keterangan Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata berdasarkan DMRT Duncan Multiple Range Test pada jenjang 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara perlakuan berbagai jenis pupuk organik dan konsentrasi penyemprotan air kelapa menunjukkan adanya interaksi pada Agro Bali Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X Vol. 3 No. 1 21-27, Juni 2020 DOI 26 parameter berat segar daun. Berat segar daun tertinggi dihasilkan oleh perlakuan kompos sebesar 327,16 gram dengan perlakuan penyemprotan air kelapa dengan konsentrasi 100ml/l, tetapi pada perlakuan lain juga terdapat rerata yang berbeda tidak nyata. Perlakuan kompos sebesar 246,50 gram dan kotoran sapi sebesar 302,66 gram menunjukkan interaksi yang nyata pada perlakuan penyemprotan air kelapa kontrol tanpa penyemprotan. Hasil penelitian Purba et al., 2018 pemberian pupuk kandang sapi 30 ton/ha menghasilkan pertumbuhan tanaman kedelai edamame yg lebih baik. Menurut Pawirosemadi 2011, tanaman tebu yang berada di dalam tanah yang mengandung unsur hara yang tercukupi akan tumbuh secara maksimal dan mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini sejalan dengan pendapat Raksun et al., 2019 yang menyatakan bahwa Pupuk merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tanaman. Di dalam pupuk terkandung berbagai unsur hara yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pemupukan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk sintetik maupun pupuk organik. serta sependapat dengan Darlina et al., 2016 yang menyatakan bahwa air kelapa mengandung air kelapa muda mengandung hormon giberelin 0,460 ppm GA3, 0,255 ppm GA5, 0,053 ppm GA7, sitokinin 0,441 ppm kinetin, 0,247 ppm zeatin, dan auksin 0,237 ppm IAA serta senyawa lain yang dapat memacu pertumbuhan biji. Artinya bahwa pada proses yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan. Secara keseluruhan, penggunaan pupuk dan air kelapa sebagai zat pengatur tumbuh sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan tanaman, sehingga apabila semua hara cukup tersedia bagi tanaman maka proses fisiologis yang berhubungan dengan tanaman menjadi baik dan lancar, sehingga pertumbuhan tanaman dapat optimal dan meningkat. SIMPULAN Perlakuan berbagai jenis pupuk organik dan konsentrasi penyemprotan air kelapa menunjukkan adanya interaksi pada parameter berat segar daun. Berat segar daun tertinggi dihasilkan oleh perlakuan kompos sebesar 327,16 gram dengan perlakuan penyemprotan air kelapa dengan konsentrasi 100ml/l, tetapi pada perlakuan lain juga terdapat rerata yang berbeda tidak nyata. Perlakuan kompos sebesar 246,50 gram dan kotoran sapi sebesar 302,66 gram menunjukkan interaksi yang nyata pada perlakuan penyemprotan air kelapa kontrol tanpa penyemprotan. DAFTAR PUSTAKA Andayani, La Sarido, & La Sarido. Andayani. 2013. Uji Empat Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Keriting Capsicum annum L.. Jurnal AGRIFOR, 121, 22–29. Anggraeni, S. 2004. Manfaat Air Kelapa bagi Pertumbuhan Tanaman. Yasaguna. Ardiyansyah, B., & Purwono. 2015. Mempelajari Pertumbuhan dan Produktivitas Tebu Saccharum Officinarum. L dengan Masa Tanam Sama pada Tipologi Lahan Berbeda. Bul. Agrohorti, 33, 357–365. Darlina, Hasanuddin, & Rahmatan, H. 2016. Pengaruh penyiraman air kelapa Cocos nucifera L. terhadap pertumbuhan vegetatif lada Piper ningrum L.. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, 11, 20–28. Elfayetti, E., Sintong, M., Pinem, K., & Primawati, L. 2017. Analisis Kadar Agro Bali Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X Vol. 3 No. 1 21-27, Juni 2020 DOI 27 Hara Pupuk Organik Kascing Dari Limbah Kangkung Dan Bayam. Jurnal Geografi, 91, 1–10. Gery, G. 2015. Fase Pertumbuhan Tanaman Tebu. Agronomi Indonesia. Heriansyah, P., Sagiarti, T., Program Studi Agroteknologi, R., Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi, F., Kuantan Jln Gatot Subroto, T. K., Telp, J., & Kuantan, T. 2014. Pengaruh Pemberian Myoinositol dan Arang Atif pada Media Subkultur Jaringan Tanaman Anggrek Dendrobium sp.. Jurnal Agroteknologi, 51, 9–16. Indrawanto, C., Purwono, & Siswanto. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Tebu. Eska Media. Kefas, M. 2010. Penggunaan B Erbagai Konsentrasi Bap Serta B Ahan Organik Dalam Merangsang Pembentukan Tunas Lengkeng Dataran Rendah Dimorcarpus Longan Lour Secara In Vitro. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Pawirosemadi, M. 2011. Dasar – Dasar Teknologi Budidaya Tebu Dan Pengolahan Hasilnya. Universitas Negri Malang UM PRESS. Perdana, H. 2014. Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu. Departeman Pertanian INSTIPER. Purba, J. H., Parmila, I. P., & Sari, K. K. 2018. Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Glycine max L. Merrill Varietas Edamame. Agro Bali Agricultural Journal, 12, 69–81. Raksun, A., Japa, L., & Mertha, I. G. 2019. Aplikasi Pupuk Organik dan NPK untuk Meningkatkan Pertumbuhan Vegetatif Melon Cucumis melo L.. Jurnal Biologi Tropis, 191, 19–24. Sinda, K. M. N. K., Kartini, N. L., & Atmaja, I. W. D. 2015. Pengaruh Dosis Pupuk Kascing Terhadap Hasil Tanaman Sawi Brassica Juncea L., Sifat Kimia Dan Biologi Pada Tanah Inceptisol Klungkung. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika Journal of Tropical Agroecotechnology, 43, 170–179. Yusninda. 2006. Zat Pengatur Tumbuh. Kanisius. Zaini, A. H., Baskara, M., & Wicaksono, P. 2017. Uji Pertumbuhan Berbagai Jumlah Mata Tunas Tebu Saccharum officinarum L. Varietas VMC 76-16 Dan PSJT 941. Jurnal Produksi Tanaman, 52, 182–190. Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya. Bumi Aksara. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Zul ZulkarnainKultur Jaringan memperbanyak tanaman dalam kondisi aseptis, menghasilkan tanaman dengan sifat yang identik dengan induk atau sifat yang diinginkan, bebas dari penyakit, tidak membutuhkan lahan yang luas, dan dapat menghasilkan banyak bibit unggul dalam waktu yang singkat. Buku ini dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan teknik kultur jaringan karena memuat esensi penting kultur jaringan yang meliputi sejarah dan terminologi kultur jaringan, anatomi organ tanaman, prinsip dasar kultur jaringan, pemuliaan in vitro, mikropropagasi, karakteristik nutrisi dan komposisi medium dasar, aplikasi kultur, fenomena umum pada kultur jaringan dan pencegahannya, aklimatisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan, serta analisis statistik dalam penelitian kultur jaringan tanaman. Untuk lebih memahami konsep, buku ini dilengkapi dengan soal-soal latihan. Sebagai buku yang telah lolos penilaian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas, tentunya kualitas dari buku ini tidak diragukan lagi. Buku ini dapat dijadikan referensi bagi para akademisi dosen dan mahasiswa, pengusaha agribisnis, dan pembaca yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang kultur jaringan secara Empat Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Keriting Capsicum annum L.La AndayaniSaridoLa SaridoAndayaniAndayani, La Sarido, & La Sarido. Andayani. 2013. Uji Empat Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Keriting Capsicum annum L.. Jurnal AGRIFOR, 121, Air Kelapa bagi Pertumbuhan TanamanS AnggraeniAnggraeni, S. 2004. Manfaat Air Kelapa bagi Pertumbuhan Tanaman. penyiraman air kelapa Cocos nucifera L. terhadap pertumbuhan vegetatif lada Piper ningrum L.Hasanuddin DarlinaH RahmatanDarlina, Hasanuddin, & Rahmatan, H. 2016. Pengaruh penyiraman air kelapa Cocos nucifera L. terhadap pertumbuhan vegetatif lada Piper ningrum L.. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, 11, ElfayettiM SintongK PinemL PrimawatiElfayetti, E., Sintong, M., Pinem, K., & Primawati, L. 2017. Analisis Kadar Agro Bali Agricultural Journal e-ISSN 2655-853XFase Pertumbuhan Tanaman TebuG GeryGery, G. 2015. Fase Pertumbuhan Tanaman Tebu. Agronomi B Erbagai Konsentrasi Bap Serta B Ahan Organik Dalam Merangsang Pembentukan Tunas Lengkeng Dataran Rendah Dimorcarpus Longan Lour Secara In VitroM KefasKefas, M. 2010. Penggunaan B Erbagai Konsentrasi Bap Serta B Ahan Organik Dalam Merangsang Pembentukan Tunas Lengkeng Dataran Rendah Dimorcarpus Longan Lour Secara In Vitro. Universitas Sebelas Maret. -Dasar Teknologi Budidaya Tebu Dan Pengolahan HasilnyaM PawirosemadiPawirosemadi, M. 2011. Dasar -Dasar Teknologi Budidaya Tebu Dan Pengolahan Hasilnya. Universitas Negri Malang UM PRESS.Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit TebuH PerdanaPerdana, H. 2014. Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu. Departeman Pertanian M N K SindaN L KartiniI W D AtmajaSinda, K. M. N. K., Kartini, N. L., & Atmaja, I. W. D. 2015. Pengaruh Dosis Pupuk Kascing Terhadap Hasil Tanaman Sawi Brassica Juncea L., Sifat Kimia Dan Biologi Pada Tanah Inceptisol Klungkung. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika Journal of Tropical Agroecotechnology, 43, 170-179.

BeritaHortikultura - Limbah air kelapa ini akan diolah menjadi pupuk organik yang berfungsi untuk memperbaiki lahan yang sudah terdegradasi unsur hara tanah. JAKARTA, - Kelapa memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Manfaat kelapa tidak hanya dapat diperoleh dari daging buahnya, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa, mulai dari batang pohon, sabut, tempurung, hingga air kelapa. Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis 9/6/2022, air kelapa terkadang hanya menjadi limbah yang terbuang percuma. Padahal, air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik air kelapa mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, gula, mineral, asam amino dan lain-lain yang bermanfaat bagi tanaman. Baca juga Cara Membuat Pestisida dan Pupuk dari Bawang MerahPIXABAY/MOHO01 Ilustrasi kelapa, air kelapa. Berikut beberapa keuntungan menggunakan pupuk organik cair dari air kelapa. Tidak menimbulkan risiko kesehatan. Tidak berdampak negatif pada tanah, tanaman dan lingkungan. Penggunaannya sangat mudah. Daya simpan hasil panen lebih lama. Memberikan cita rasa hasil panen yang lezat dan sehat untuk dikonsumsi. Adapun berikut beberapa manfaat menggunakan pupuk organik cair dari air kelapa. Memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Meningkatkan kesuburan tanah. Penyerapan hara oleh tanaman lebih optimal. Menjaga kelembapan tanah. Baca juga 3 Pilihan Pupuk untuk Aglonema dan Cara Pengaplikasiannya Memperbaiki struktur tanah. Tanah gembur dan porositasnya lebih baik Aerasi tanah lebih baik. Berikutini ulasan mengenai bahan-bahan yang dibutuhkan serta cara pembuatan pupuk organik cair dari air kelapa. Bahan-bahan: Air kelapa 25 liter. EM4 25 ml. Molase atau tetes tebu sebanyak 50 ml (Anda bisa menggantinya dengan gula aren, gula jawa, atau gula pasir 50 gram). Cara membuat:
Manfaatair kelapa muda untuk kesehatan, selain itu dapat pula dijadikan sebagai bahan pupuk organik. Seperti pada pembuatan pupuk ajaib Haji Enghttps://idef
Penelitianini bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk organik dan kosentrasi penyemprotan air kelapa yang memberikan pertumbuhan terbaik pada tanaman tebu G3 Hasil kultur jaringan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian KPTR Manis Harum Kab. Pasuruan . Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai Desember 2018.
CaraMembuat Pupuk N (Nitrogen) - Cacah lembut akar kacang tanah, daun salam, dan daun sirsak - Aduk bahan-bahan yang sudah dicacah tersebut dengan air kelapa, urine sapi, dan tetes tebu - Masukkan bahan-bahan tersebut ke dalam sebuah wadah (drum) dan tambahkan mikroba untuk mempercepat proses fermentasi OWJ9Xv.
  • icg4360h3z.pages.dev/68
  • icg4360h3z.pages.dev/68
  • icg4360h3z.pages.dev/312
  • icg4360h3z.pages.dev/284
  • icg4360h3z.pages.dev/314
  • icg4360h3z.pages.dev/11
  • icg4360h3z.pages.dev/218
  • icg4360h3z.pages.dev/39
  • icg4360h3z.pages.dev/109
  • pupuk ajaib dari air kelapa