MenyusunTeks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Kegiatan 2 Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot.

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehinggasaya dapat menyelesaikan Bahan Ajar Berbasis Problem Based Learning dengan mengangkatsubstansi utama dari materi berbasis teks yaitu Teks Anekdot. Bahan Ajar Berbasis Problem Based Learning yang membahas tentang struktur dan unsurkebahasaan teks anekdot, dan mengontruksi teks anekdot berdasarkan struktur dan kebahasaan yangtepat, bertujuan untuk memberikan pemahaman yang matang kepada peserta didik agar mampumenjelaskan dan menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot. Di samping itu, diharapkansetelah membaca bahan ajar ini peserta didik mampu mengonstruksi teks anekdot berdasarkan ide,gagasan, dan pemahaman yang dimiliki dengan memerhatikan struktur dan unsur penulisannya. Bahan ajar ini dikembangkan dengan mengedepankan pendekatan higher order thinking skillHOTS dan mengintegrasikan kerangka berpikir technological, pedagogical, content knowledgeTPACK. Penyusunan bahan ajar ini masih memiliki banyak kekurangan, karena cakupan bidangkeilmuan kebahasaan yang begitu luas terutama yang terkait dengan teks anekdot, sehingga penyajianmateri dalam bahan ajar ini masih belum maksimal. Substansi isi dari penyusunan bahan ajar inidiperoleh berbagai referensi dan sumber yang terkait dengan materi sehingga diharapkan dapatmenjawab miskonsepsi dan defisit kompetensi yang dialami terkait dengan materi yang diangkat padabahan ajar ini. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalammenyelesaikan bahan ajar ini. Terimakasih atas saran dan masukan berharganya dan semoga bahanajar ini dapat bermanfaat. iDAFTAR ISI i iiJudul iiiKata PengantarDaftar Isi 1A. PENDAHULUAN 1 2 1. Kompetensi Inti 3 2. Kompetensi Dasar dan Indikator 6 3. Tujuan Pembelajaran 6 Pengembangan Literasi 7B. URAIAN MATERI 8 A. Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot 10 B. Ungkapan dan Makna Dalam Teks Anekdot 13 C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot 13 D. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Struktur dan Unsur Kebahasaan 13 E. Mempresentasikan Teks Anekdot 15C. PENUTUP 1. Ringkasan 2. Daftar PustakaiiA. PENDAHULUAN 1. Kompetensi Inti KI 1 dan KI 2KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan Inti 3 Pengetahuan Kompetensi Inti 4 KeterampilanMemahami pengetahuan faktual, konseptual, Mencoba, mengolah, dan menyaji dalamdan prosedural ranah konkret menggunakan, mengurai,berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuatpengetahuan, teknologi, seni, budaya terkaitfenomena dan kejadian tampak mata. dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Menganalisis struktur dan kebahasaan teks Menjelaskan struktur dan kebahasaananekdot teks anekdot C2 Menentukan ungkapan, makna, dan faktor kelucuan yang terdapat dalam teks anekdot. C3 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot. C4 Menciptakan kembali teks anekdot Menyusun teks anekdot dengan dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik lisan maupun tulis memerhatikan struktur dan kebahasaan. C6 Mempresentasikan teks anekdot dengan intonasi dan ekspresi yang tepat, serta saling berkomentar. C6 13. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mempelajari teks anekdot dengan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis struktur dan kebahasaan teks aneksdot demgan penuh kesungguhan. 2. Setelah mempelajari teks anekdot dengan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik lisan maupun tulis dengan penuh percaya diri. 2Pengembangan LiterasiKegiatan literasi merupakan salah satu aktivitas penting dalam kehidupan. Sebagian besarproses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yangtertanam dengan baik akan memengaruhi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikanpendidikan dan mencapai keberhasilan dalam kehidupan manakah pengetahuan didapat? Dari melihat dan mendengar? Apakah cukup? Kamu pastibersepakat bahwa sumber pengetahuan paling banyak dan mendalam adalah buku, baik bukucetak maupun buku elektronik. Oleh karena itu, keterampilan membaca menjadi keterampilanyang sangat penting untuk dikembangkan menjadi budaya, bahkan kebutuhan setiap membaca, keterampilan lain yang juga tak kalah penting untuk dilatih dan dibudayakanadalah menulis. Cobalah kamu renungkan, adakah pekerjaan di dunia ini yang tidakmembutuhkan kegiatan tulis-menulis? Ternyata, dalam kehidupan modern, menulis sudahmenjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap aktivitas pentingnya penguasaan kedua keterampilan tersebut, dalam pembelajaran bahasaIndonesia kamu akan diajak membudayakan membaca dan menulis. Kegiatan yang haruskamu lakukan adalah membaca buku dan melaporkan hasilnya pada setiap akhir semester. 3Di kelas X buku yang kamu baca harus mencakup buku fiksi dan nonfiksi. Buku fiksi yangdimaksud dapat berwujud kumpulan cerita rakyat dongeng atau hikayat, kumpulan puisi, dannovel; sedangkan buku nonfiksi yang kamu baca dapat berupa buku-buku motivasi,keagamaan, teknologi, seni, sejarah, biografi, dan sebagainya. Penyerahan laporan hasilmembaca buku pada semester gasal dapat kamu lakukan sejak akhir pembelajaran Pelajaran 3hingga akhir pembelajaran Pelajaran 4, sedangkan pada semester genap dapat kamu lakukansejak akhir pembelajaran Pelajaran 7 hingga akhir pembelajaran Pelajaran membaca buku ini dilaporkan sebagai tugas mandiri. Agar proyek ini tidak menjadibeban yang memberatkan, kamu dapat mulai membaca buku lebih awal. Jangan membaca bukupada waktu-waktu menjelang pengumpulan laporan karena hal itu akan membuat kegiatanmembaca buku menjadi beban dan tidak pelajarilah bagaimana cara membaca buku yang baik berikut ini. Lakukanlahkegiatan membacamu dengan mengikuti langkahlangkah berikut Carilah buku nonfiksi buku pengayaan di perpustakaan. Buku yang kamu baca bukan buku teks pelajaran. Konsultasikan pada gurumu apakah buku yang kamu pilih layak dan boleh kamu Jika kamu memiliki cukup uang, kamu dapat membeli buku pengayaan yang kamu sukai. Sama jika kamu meminjam dari perpustakaan, konsultasikanlah lebih dulu buku yang akan kamu beli pada Agar kegiatan membacamu tidak menyita waktu belajar dan bermainmu, kamu dapat membaca buku tersebut dalam beberapa hari atau beberapa Tidak ada ketentuan jumlah halaman yang harus kamu baca setiap harinya. Sesuaikan dengan kelonggaran waktu, kecepatan baca, dan kemampuanmu memahami isi buku yang kamu Persiapkan buku tulismu untuk membuat catatan harian hasil kegiatan membacamu. Lakukan kegiatan prabaca dengan membaca a judul, b kata pengantar, dan c daftar isi; kemudian buatlah pertanyaan yang ingin kamu peroleh jawabannya dari buku yang akan kamu baca tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sesungguhnya adalah informasi yang ingin kamu peroleh, yang menjadi alasan kenapa kamu membaca buku tersebut. 4B. URAIAN MATERI Apa yang dapat kamu amati dari gambar di atas? Sekilas gambar di atas hanya terlihat sebagai gambar dua ekor kucing yang saling berdekatan di depan ruang kelas. Tetapi dengan dituliskan ‘mop on’ yang merupakan plesetan dari kata ‘move on’, maka kamu dapat memahami maksud dari foto tersebut. Alih-alih menggunakan model dua anak muda, misalnya, fotografer yang membuat foto itu malah mengambil gambar dua ekor kucing. Sebuah kecerdasan menangkap momen. Cara menyampaikan sebuah makna secara tersirat seperti pada gambar di atas juga berlaku dalam anekdot. Pada pelajaran sebelumnya, kamu sudah belajar tentang cara mengkritisi dan mengonstruksi makna tersirat pada teks anekdot . Pada pelajaran ini kamu akan belajar menganalisis struktur dan menciptakan kembali teks anekdot berdasarkan struktur dan kebahasaan yang tepat. Dengan menguasai materi ini, kamu akan dapat menganalisis struktur dan unsur kebahasaan teks anekdot, sekaligus diharapkan mampu menyusun teks anekdot sesuai dengan struktur dan kebahasaannya. 5KD Menganalisis TeKs aneKDoT BerDasarKan sTruKTur Dan KeBahasaanInd 1 Menjelaskan struktur dan kebahasaan teks anekdotInd 2 Menentukan ungkapan dan makna yang terdapat dalam teks anekdot Ind 3 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdotA. Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki struktur dan unsur kebahasaan yang khas. Struktur yang dimiliki oleh teks anekdot antara lain • Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks. • Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis. • Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. • Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. • Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada. Adapun struktur kebahasaan yang dimiliki teks anekdot yaitu a menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, b menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, c menggunakan konjungsi kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu, dan sebagainya, d menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya; e menggunakan kalimat perintah imperative sentence; f menggunakan kalimat seru. Itulah struktur dan unsur kebahasaan dari teks anekdot. Unsur dan kebahasaan tersebut selalu dijumpai pada teks anekdot karena merupakan ciri khas yang membedakan teks 6anekdot dengan teks yang lain. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Tugas 1 Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Sebutkan dan jelaskan struktur dari teks anekdot? 2. Sebutkan dan jelaskan unsur bahasa teks anekdot? 3. Apakah sebuah teks bisa dikatakan teks anekdot jika tidak memiliki struktur dan unsur kebahasaan tersebut? Jelaskan alasannya!B. Ungkapan dan Makna dalam Teks Anekdot Teks anekdot memiliki ungkapan dan makna dalam penyajiannya, Untuk dapat menentukan dan menangkap ungkapan dan makna dalam teks tersebut hendaknya kita harus benar-benar memahami dari isi teks tersebut secara menyeluruh. Untuk dapat menentukan ungkapan dan makna yang tersirat dalam teks anekdot, perhatikan contoh teks berikut ini! Suatu ketika, di sebuah sekolah negeri "Entah Di mana", seorang Bapak guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi sekolah SBI. "Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi Sekolah kita akan menjadi sekolah SBI Sekolah Bertaraf Internasional. Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan?," tanya sang guru. "Joni, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?" tanya guru tersebut lebih lanjut. Dengan sigap si Joni pun menjawab pertanyaan guru, "Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris, Pak", jawab Joni. "Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?" tanya guru kepada Jono. "Harus siapkan uang, Pak" Jawab Jono. "Lho kok uang?" Tanya guru lebih lanjut. "Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu", jelas Jono lebih lanjut. "Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional, artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri", sang guru melanjutkan penjelasannya. "Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional", Jono juga melanjutkan penjelasannya. Bagaimana makna tersirat dari teks anekdot tersebut? Ada beberapa pesan yang bisa diambil seperti • Sekolah yang bagus pasti bayarannya mahal. • Sekolah yang bagus dan bayarannya mahal, hanya bisa diakses oleh orang-orang berduit saja. 7• Banyak industrialisasi dan kapitalisasi dalam bidang pendidikan, dan lain-lain. Tugas Analisislah gambar anekdot di bawah ini berdasarkan pokok-pokok isi anekdot, alasan penyebab kelucuan, dan makna yang terkandung dalam gambar!C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Seperti yang sudah dijelaskan pada materi sebelumnya teks anekdot memiliki struktur dan kebahasaan yang sudah ditentukan. Untuk benar-benar dapat memahami unsur dan struktur yang ada pada sebuah teks anekdot kalian harus menganalisis teks tersebut dari kedua unsurnya. Bacalah kembali anekdot Kereta dan Tukang Kupat Tahu, kemudian pelajarilah analisis struktur teks anekdot berikut ini. Kereta dan Tukang Kupat Tahu Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila. Tetapi kebetulan hari itu, dagangannya sudah habis. Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta. Sesuah pembeli terakhir itu selesai, tukang kupat tahu itu membersihkan piringnya yang berwarna merah lalu mengeringkannya dengan cara dikibas-kibaskan. 8Kebetulan lagi, saat itu ada kereta yang melintas. Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskandari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras. Sangkanya ada hal daruratyang membahayakan. Lalu kereta berhenti tepat di samping tukang kupat tahu “Ada apa, pak?”Tukang Kupat Tahu “Gak ada apa-apa, pak, tinggal bumbunya Struktur Teks Contoh Kalimata Abstraksi Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampaib Orientasi siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila. Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel Krisis Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem Reaksi Pertanyaan Masinis, “Ada apa Pak?”f. Koda Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu. Agar lebih memahami kaidah kebahasaan anekdot, selanjutnya kerjakan tugas-tugasberikut ini! Tugas Carilah di internet teks anekdot yang berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTVkemudian, analisislah struktur dan kaidah kebahasaannya! 9KD Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik lisan maupun 1 Menyusun teks anekdot dengan memperhatikan struktur dan 2 Mempresentasikan teks anekdot dengan intonasi dan ekspresi yang tepat, serta saling berkomentarD. Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atauPerilaku Tokoh PublikDalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebutadalah1. Menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun Mencara sumber atau bahan referensi, sehingga pembahasan tentang topik teks anekdot tidakdi luar Menyampaikan isi pesan dalam sebuah teks anekdot. Untuk pesannya bisa tersirat Menentukan jalan cerita atau alur cerita dalam teks Setelah itu tinggal pengembangan isi teks anekdot berdasarkan struktur teks anekdot yaituAbstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan Perhatikan pula unsur bahasa yang akan digunakanJadi bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusunanekdotmu contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian pada Aspek Isi1 Tema Kasih sayang pada orang tua2 Kritik Anak yang memandang orang tua di masa tuanya sebagai orang yang Humor/ Orang dewasa malu karena dikritik oleh anak kecil kelucuan 104 Tokoh Kakek tua, ayah, anak dan menantu5 Struktur Abstraksi Kakek tua yang tinggal bersama anak, menantu dan cucu 6 tahun. Orientasi Kebiasaan makan malam di rumah si anak. Kakek tua makannya sering berantakan. Krisis Kakek tua diberi meja kecil terpisah di pojok, dengan alat makan anti pecah. Reaksi Cucu 6 tahun membuat replika meja terpisah. Koda Cucu 6 tahun mengungkapkan kelak akan membuat meja terpisah juga untuk ayah dan Alur Kakek tua tinggal bersama anak, menantu dan cucunya yang berusia 6 tahun. Karena sudah tua, mata si Kakek rabun dan tangannya bergetar sehingga kerap menjatuhkan makanan dan alat makan. Agar tidak merepotkan, ia ditempatkan di meja terpisah dengan alat makan anti pecah. Anak dan menantunya baru sadar ketika diingatkan oleh cucu 6 tahun yang tengah bermain membuat replika Pola Narasi penyajian 118 Teks Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu anekdot berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh. Saat si kakek meraih gelas, sering susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya menjadi gusar. Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan mangkuk melamin yang tidak gampang pecah. Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan lagi. Sang cucu yang baru berusia 6 tahun mengamati semua kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memerhatikan anaknya sedang membuat replika mainan kayu. “Sedang apa, sayang?” tanya ayah pada anaknya. “Aku sedang membuat meja buat ayah dan ibu. Persiapan buat ayah dan ibu bila aku besar Ayah anak kecil itu langsung terdiam. Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring jatuh, makanan tumpah, atau taplak ternoda kuah. Sumber J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu. Halaman 47. dengan penyesuaian TugasSekarang cobalah menyusun anekdotmu secara berkelompok. Gunakan tabel yang sama dengancontoh di atas. Tema yang digunakan bisa kejadian sehari-hari dari perilaku orang lupa memerhatikan isi dan kebahasaan dari anekdot yang kamu susun! 12No. Aspek Isi1 Menyusun Tema2 Masalah yang dikritik3 Humor/ kelucuan4 Tokoh5 Struktur Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda6 Alur7 Susunan AnekdotE. Mempresentasikan AnekdotSetelah bekerja secara kelompok menyusun anekdot yang temanya kamu pilih sendiri, denganisi dan gaya bahasamu sendiri, sekarang saatnya mempresentasikan anekdot buatanmu di depankelas! RINGKASANStruktur Teks Anekdot• Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan 13sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak Kebahasaan Teks AnekdotSeperti juga teks lainnya, anekdot memiliki fitur kebahasaan yang khas yaitua menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu;b menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidakc menggunakan konjungsi kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, dan lalu;d menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya;Langkah- langkah Menyusun Teks Anekdot • Menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. • Mencari sumber atau bahan referensi, sehingga pembahasan tentang topik teks anekdot tidak di luar batasan. • Menyampaikan isi pesan dalam sebuah teks anekdot. Untuk pesannya bisa tersirat maupun tersurat. • Menentukan jalan cerita atau alur cerita dalam teks anekdot. • Setelah itu tinggal pengembangan isi teks anekdot berdasarkan struktur teks anekdot yaitu Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. • Perhatikan pula unsur bahasa yang akan digunakan. 14Daftar Pustaka• Yustinah. 2017. Produktif Berbahasa Indonesia Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Internet 1. 2. 3. 4. 15

MenyusunTeks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot.
D. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu 1. menceritakan kembali isi teks anekdot dengan pola penyajian yang berbeda; 2. menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku seorang tokoh publik. Kegiatan 1 Menceritakan Kembali Isi Anekdot dengan Pola Penyajian yang Berbeda Setelah memahami batasan anekdot, isi, struktur, dan ciri kebahasaannya, kamu akan belajar menulis anekdot. Untuk dapat menulis anekdot, terlebih dulu belajarlah menuliskan kembali teks anekdot yang kamu dengar atau kamu baca.. Salah satu cara menulis teks anekdot adalah dengan menulis ulang teks anekdot yang kita dengar atau baca dengan pola penyajian yang berbeda. Tentu saja juga menggunakan gaya penceritaan yang berbeda. Namun, penulisan ulang ini tetap harus memerhatikan kebahasaan dan strukturnya. Berikut ini adalah teks anekdot Seorang Dosen yang juga Menjadi Pejabat dengan pola penyajian naratif yang diubah dari teks aslinya yang berbentuk dialog. Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Udin ogah-ogahan menjawab pertanyaan Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak penting. Namun, Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya. “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri,” jawab Udin merasa jengah. Ternyata jawaban Udin masih juga salah. Menurut Tono, dosen yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab takut kursinya diambil orang lain.” Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara menjadi dosen dan pejabat. “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain,” ungkap Tono. Udin “???” Kelas X SMAMASMKMAK 98 Tugas Untuk dapat lebih memahami bagaimana penggunaan kalimat langsung dalam anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog dan dalam bentuk narasi, lakukan kegiatan berikut ini. 1. Ubahlah penyajian anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV dari bentuk dialog ke dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. 2. Ubahlah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian anekdot Aksi maling Tertangkap CCTV Judul anekdot Setelah selesai dan mendapatkan izin dari guru, tempelkan hasil kerjamu pada kegiatan 1 dan kegiatan 2 di papan tulis kelas atau di bagian lain yang memungkinkan. Lakukan saling baca karya dan bersikaplah terbuka untuk menerima masukan dari teman-temanmu. Setelah belajar menuliskan kembali anekdot, saatnya sekarang kamu belajar menulis anekdot berdasarkan pengamatan pada lingkungan atau kejadian yang menyangkut orang banyak yang mengandung kelucuan. Kamu juga bisa menyajikan anekdot tentang perilaku tokoh publik yang menurutmu perlu dikritisi. 99 Bahasa Indonesia Kegiatan 2 Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu sendiri. Dalam contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot disusun. Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian pada kolom ketiga. No. Aspek Isi 1. Tema Kasih sayang pada orangtua. 2. Kritik Anak yang memandang orangtua di masa tuanya sebagai orang yang merepotkan. 3. Humor kelucuan Orang dewasa malu karena dikritik oleh anak kecil. 4. Tokoh Kakek tua, ayah, anak dan menantu. 5. Struktur Abstraksi Kakek tua yang tinggal bersama anak, menantu dan cucu 6 tahun. Orientasi Kebiasaan makan malam di rumah si anak. Kakek tua makannya sering berantakan. Krisis Kakek tua diberi meja kecil terpisah di pojok, dengan alat makan anti pecah. Reaksi Cucu 6 tahun membuat replika meja terpisah. Koda Cucu 6 tahun mengungkapkan kelak akan membuat meja terpisah juga untuk ayah dan ibunya. Kelas X SMAMASMKMAK 100 6. Alur Kakek tua tinggal bersama anak, menantu dan cucunya yang berusia 6 tahun. Karena sudah tua, mata si Kakek rabun dan tangannya bergetar sehingga kerap menjatuhkan makanan dan alat makan. Agar tidak merepotkan, ia ditempatkan di meja terpisah dengan alat makan anti pecah. Anak dan menantunya baru sadar ketika diingatkan oleh cucu 6 tahun yang tengah bermain membuat replika meja. 7. Pola penyajian Narasi. 8. Teks anekdot Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh. Saat si kakek meraih gelas, sering susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya menjadi gusar. Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan mangkuk melamin yang tidak gampang pecah. Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan lagi. Sang cucu yang baru berusia 6 tahun mengamati semua kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memerhatikan anaknya sedang membuat replika mainan kayu. “Sedang apa, sayang?” tanya ayah pada anaknya. “Aku sedang membuat meja buat ayah dan ibu. Persiapan buat ayah dan ibu bila aku besar nanti.” Ayah anak kecil itu langsung terdiam. Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring jatuh, makanan tumpah, atau taplak ternoda kuah. Sumber J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu. Halaman 47. dengan penyesuaian 101 Bahasa Indonesia Tugas Sekarang, cobalah menyusun anekdotmu sendiri. Gunakan tabel yang sama dengan contoh di atas. Tema yang digunakan bisa kejadian sehari- hari dari perilaku orang terkenal. Jangan lupa memerhatikan isi dan kebahasaan dari anekdot yang kamu susun. No. Aspek Isi 1. Menyusun Tema 2. Masalah yang dikritik 3. Humor kelucuan 4. Tokoh 5. Struktur Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda 6. Alur 7. Susunan Anekdot Kegiatan 3 Mempresentasikan Anekdot Setelah bekerja secara individu menyusun anekdot yang temanya kamu pilih sendiri, dengan isi dan gaya bahasamu sendiri, sekarang saatnya mempresentasikan anekdot buatanmu di depan kelas. Lakukan langkah-langkah berikut. 1. Bagilah kelasmu menjadi beberapa kelompok. 2. Buatlah majalah dinding dua dimesi atau tiga dimensi untuk memamerkan anekdotmu. Gunakan bahan-bahan yang mudah kamu dapatkan di sekitarmu. 3. Lakukan pameran di halaman atau taman sekolah. 4. Siapkan lembar komentar untuk menampung komentar para pengunjung. Kelas X SMAMASMKMAK 102 1. Anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 2. Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 3. Fungsi komunikasi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 4. Struktur teks anekdot adalah abstraksi, orientasi, krisis, reaksi dan koda. 5. Ciri kebahasaan teks anekdot adalah sebagai berikut a. menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu; b. menggunakan kalimat retoris; c. menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat; d. menggunakan kata kerja aksi; e. menggunakan kalimat seru. Ringkasan 103 Bahasa Indonesia “ “ YANG MELONTARKAN ORANG-ORANG KRITIK BAGI KITA PADA HAKIKATNYA ADALAH PENGAWAL JIWA KITA, YANG BEKERJA TANPA BAYARAN. pejuang dan penulis dari Belanda Corrie Ten Boom Kelas X SMAMASMKMAK 104 Sumber Bab IV Kamu pernah membaca cerita rakyat? Cerita rakyat seperti apa yang pernah kamu baca? Salah satu jenis cerita rakyat adalah hikayat. Seperti cerita rakyat lainnya, hikayat memiliki banyak nilai-nilai kehidupan. Pada pelajaran ini kamu akan belajar memahami nilai kearifan lokal yang terkandung dalam cerita rakyat. Untuk membekali kemampuanmu, pada pelajaran ini kamu akan belajar 1. mengidentiikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat hikayat baik lisan maupun tulis; 2. mengembangkan makna isi dan nilai-nilai dalam cerita rakyat hikayat baik secara lisan maupun tertulis dalam bentuk teks eksposisi; 3. membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dengan cerpen; 4. mengembangkan cerita rakyat hikayat ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai. MELESTARIK AN NIL AI KEARIFAN LOK AL MEL ALUI CERITA R AK YAT 105 Bahasa Indonesia Untuk membantu kamu dalam mempelajari dan mengembangkan kompetensi dalam berbahasa, pelajari peta konsep di bawah ini dengan saksama. Mengidentifikasi nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini. Menjelaskan kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dalam teks eksposisi lisan maupun tulisan hikayat Mengembangkan makna isi dan nilai hikayat Membandingkan penggunaan bahasa dalam cerpen dan hikayat Mengidentifikasi karakteristik bahasa dalam hikayat Membandingkan nilai-nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat hikayat dan cerpen Mengembangkan hikayat ke dalam bentuk cerpen Mengidentifikasi karakteristik hikayat Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat. Mengidentifikasi nilai- nilai dan isi hikayat MELESTARIKAN NILAI KEARIFAN LOKAL MELALUI CERITA RAKYAT Menceritakan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen Membandingkan nilai dalam hikayat dengan dalam cerpen Kelas X SMAMASMKMAK 106 A. Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat Berikutulasannya: 1. Ide Cerita. Ditinjau dari aspek ide cerita, teks anekdot diangkat dari peristiwa nyata yang terjadi di masyarakat. Sementara humor, ide ceritanya berasal dari rekaan semata. 2. Isi Teks. Berdasarkan isi teksnya, teks anekdot berisi tentang masalah yang berkaitan dengan tokoh publik atau masalah yang menyangkut sekelompok

Jakarta - Teks anekdot merupakan satu di antara jenis teks yang dipelajari di sekolah. Buat yang belum tahu, tes anekdot adalah teks yang memaparkan cerita singkat dan lucu. Hal itu karena isi dalam teks anekdot umumnya berupa kritik atau sindiran terhadap kebijakan, layanan publik, perilaku penguasa, atau suatu fenomena/kejadian. Lirik Lagu Part Of Your World - Halle Lirik Lagu Mimpi - Putri Ariani 40 Kata-Kata Sadar Diri Aku Tak Pantas Untukmu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Teks anekdot biasanya digunakan sebagai sindiran atau kritikan dengan sajian berbentuk humor atau lelucon. Sindiran tersebut dapat berkaitan dengan masalah politik, hukum, atau kebiasaan sehari-hari. Teks anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal atau penting tokoh masyarakat berdasarkan apa yang terjadi. Kejadian tersebut yang menjadi dasar dalam cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Jadi, teks anekdot dibuat sebagai satu di antara bentuk kritik yang menyampaikan realita sosial dengan cara yang unik, jenaka, dan lucu. Bagi kamu yang ingin membuat atau menyusun teks anekdot, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Berikut ini rangkuman tentang cara menyusun teks anekdot, seperti dilansir dari laman Senin 18/10/2021.Berita video SportBites tentang 5 Rekomendasi Film Dokumenter Tentang Sepak Bola di Netflix, Ada Film Tentang Barcelona loh!Struktur Teks AnekdotIlustrasi menulis, mengetik. Photo by rishi on UnsplashSebelum membahas langkah-langkah menyusun teks anekdot, ketahui terlebih dahulu strukturnya. Berikut ini struktur teks anekdot 1. Abstraksi, bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, berisikan gambaran awal tentang isi dari teks anekdot. 2. Orientasi, bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam teks. 3. Event, berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi di dalam teks. 4. Krisis, bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi di dalam teks anekdot. 5. Reaksi, bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul di dalam bagian krisis. 6. Koda, pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh di dalam teks. 7. Re-orientasi, bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu menulis, mengetik. Image by Free-Photos from PixabayLangkah-langkah menulis teks anekdot 1. Menentukan topik Topik teks anekdot berkaitan dengan sindiran apa yang akan kita berikan dan kepada siapa sindiran itu ditujukan. Oleh karena itu, pertama harus menentukan apakah objek yang akan disindir. Kemudian menentukan peristiwa-peristiwa unik atau penting apa yang bisa dipergunakan untuk menyampaikan sindiran tersebut. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah menjaga agar tetap berhubungan dengan peristiwa nyata, bersifat lucu dan menghibur, namun tetap memiliki pesan moral yang berkualitas. 2. Mengumpulkan bahan Bahan-bahan yang bisa digunakan untuk menyusun teks anekdot adalah sebagai berikut Pesan moral apa yang akan disampaikan. Humor apa yang akan dipilih untuk menyampaikan pesan moral. Kepada siapa pesan moral tersebut akan disampaikan. Jagalah agar peristiwa yang digunakan berhubungan dengan peristiwa nyata di sekitar. Buatlah agar cara penyampaiannya tetap lucu, tetapi bernilai pendidikan. 3. Menyusun kerangka Susunlah kerangka teks anekdot dengan merujuk kepada struktur teks anekdot. Hal yang perlu diingat adalah tidak semua bangian struktur harus tersurat tertulis, adakalanya terdapat bagian struktur yang tersirat, hasil dari menyimpulkan sebuah Menyusun Teks AnekdotIlustrasi menulis, mengetik. /Copyright Mengembangkan kerangka Kembangkanlah kerangka teks yang telah berhasil disusun, menjadi sebuah teks anekdot yang menarik, lucu, menyindir, dan mengandung pesan moral. 5. Menyunting kembali teks Langkah terakhir dalam proses penulisan teks anekdot adalah menyunting teks tersebut. Penyuntingan teks tersebut bisa difokuskan ke dalam beberapa hal. Pertama tentang penggunaan EYD, apakah teks laporan hasil observasi tersebut telah menggunakan EYD yang benar. Kedua tentang penggunaan kata baku dan tidak baku. Telitilah penggunaan kata yang dipilih apakah sudah memenuhi kaidah kebakuan. Terakhir, penggunaan kalimat efektif. Apakah teks laporan hasil observasi yang disusun telah menggunakan kalimat efektif? Jika belum, ubahlah kalimat tersebut agar Menyunting Teks AndekdotIlustrasi menulis. Photo created by stories on FreepikBerikut ini langkah-langkah menyunting teks anekdot 1. Menyunting teks Menyunting yaitu mengoreksi teks yang sudah dibuat. Koreksi teks berdasarkan kesesuaian isi dengan topik, kaidah, dan bahasa. 2. Merevisi teks sesuai hasil suntingan Pada tahap ini, penulis menulis ulang teks anekdot yang sudah disunting/dikoreksi. 3. Pengendapan ide Teks yang sudah dibuat diendapkan dulu atau ditinggalkan dulu. Setelah beberapa jam, teks yang sudah ditulis bacalah kembali. Teliti kembali apakah masih ada isi dari tulisan yang salah? Atau sudah sesuai harapan? Kalau masih ada yang salah perlu dibenahi lagi. 4. Memberi judul Judul yang dipilih haruslah yang menarik pembaca. Sumber Kemdikbud

Dalampenulisannya, teks anekdot memiliki struktur-struktur yang membangun keseluruhan teks. Secara umum struktur teks anekdot dibagi menjadi Abstraksi, Orientasi, Event, Krisis, Reaksi, dan Koda. Untuk mengetahui bagian-bagian struktur secara lebih mendalam satu per satu, berikut ulasan struktur teks anekdot: Jakarta - Sering mendengar atau membaca cerita lucu? Umumnya kita membaca cerita lucu untuk menghibur. Anekdot menjadi salah satu cerita lucu yang banyak kita dengar di modul Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks anekdot adalah sebuah karangan cerita atau kisah pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat, pendek, dan lucu tentang berbagai topik, seperti pendidikan, politik, hukum, sindiran, kritikan, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, anekdot disebut sebagai cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, umumnya tentang orang penting dan berdasarkan kejadian teks anekdot untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya dan sebagai sarana mengkritik. Di balik kelucuan, kalimat yang disampaikan juga terdapat pesan moral. Teks anekdot memiliki struktur teks yang membedakan dengan teks Teks Anekdot 1. AbstraksiTeks anekdot diawali dengan abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yang hendak disindir atau OrientasiCerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan KrisisDi tahap ini berisi tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju ke ReaksiJawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan inti kritik yang memuat unsur KodaBerisi penutup yang menjadi penegas terhadap hal yang dikritik atau Teks Anekdot1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam Bersifat Bisa jadi mengenai orang Memiliki tujuan Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai Menceritakan karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan teks anekdot biasanya memiliki dua macam, yang tersurat makna tertulis dan yang tersirat makna konteks.Merujuk pada Modul Bahasa Indonesia untuk SMA/MA yang bertajuk Anekdot terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu1. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa Menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca dan Menggunakan kalimat Menggunakan kalimat itulah struktur dan unsur kebahasaan teks anekdot. Apakah siswa sudah paham? Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Menyusunteks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. - 26960392 Putribintang3379 Putribintang3379 20.02.2020 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. -aspek 3.humor/kelucuan 4
Apa itu anekdot? Yuk, kita belajar mengenai teks anekdot! Mulai dari pengertian, tujuan, ciri-ciri, beserta contoh teksnya di artikel Bahasa Indonesia kelas 10 kali ini. — Kamu suka secara tiba-tiba mendapat pesan berantai lucu dari grup messenger teman atau keluarga, nggak? Atau kamu pernah membaca teks cerita yang lucu di media sosial? “Waduh, seringnya sih, dapet SMS Selamat, nomor Anda berhasil memenangkan hadiah 200 juta!’ atau kalau nggak gitu dapet SMS Anda butuh dana darurat?'” Yah, kalau yang kayak gitu mah, SMS penipuan 🙁 “Hehehe.. bercanda aja itu, mah. Aku juga pernah kok, liat cerita-cerita yang lucu gitu, biasanya sih di sosial media.” Nah, kamu tahu nggak sih, kalau cerita-cerita lucu yang sering beredar di sekitar kita itu merupakan anekdot. Kamu udah tahu belum, apa itu teks anekdot? Pengertian Teks Anekdot Sederhananya, anekdot adalah cerita yang terdiri atas rangkaian kalimat-kalimat lucu. Tapi, nggak semua cerita lucu bisa dikategorikan sebagai anekdot, lho! Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Jadi, pada dasarnya, anekdot adalah cerita lucu yang didasari oleh kejadian nyata. Baca Juga Yuk, Pahami Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri & Contoh Teks Biografi! Biasanya, teks anekdot tidak memberikan detail cerita, sehingga dampak dari cerita yang ditampilkan pun berjangka pendek. Anekdot bersifat lucu, menghibur, dan biasanya terjadi pada kehidupan sehari-hari. Selain itu, teks anekdot juga membicarakan topik secara spesifik dan kadang kala dibuat berdasarkan pengalaman pribadi. Ciri-Ciri Teks Anekdot Teks anekdot memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu kamu tahu. Di antaranya Bersifat lucu Bersifat menggelitik Bersifat menyindir Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh Memiliki tujuan tertentu Hampir menyerupai dongeng Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan Nah, untuk penjelasan lengkapnya, kamu bisa perhatikan infografik berikut. Jadi, kalau kamu menemukan cerita atau teks lucu, coba dilihat dulu secara teliti ya, karena belum tentu teks atau cerita tersebut merupakan teks anekdot. Coba kamu teliti lagi apakah teks tersebut sesuai dengan ciri-ciri teks anekdot di atas. Baca Juga Yuk, Belajar Cara Menganalisis Teks Anekdot disertai dengan Contohnya! Tujuan Teks Anekdot Selain itu, penulisan teks anekdot juga memiliki tujuan, lho! Biasanya, teks anekdot ditulis dengan tujuan untuk membangkitkan tawa pembaca, sebagai sarana hiburan, atau sebagai sarana untuk mengkritik. Wah, ternyata kritik bisa juga ya, disampaikan dengan cara yang lucu dan menghibur! Nggak perlu pakai kalimat-kalimat yang kasar dan menyakitkan hati. Hayoo, siapa di sini yang masih suka mengkritik dengan cara yang kasar dan menyakitkan hati? Jangan begitu ya, guys! Kritik itu harus bersifat membangun, bukan malah menjatuhkan. Oke? Struktur Teks Anekdot Struktur teks anekdot terdiri dari lima bagian, yaitu abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Yuk, simak masing-masing penjelasan! Abstrak Merupakan bagian pendahuluan atau bagian pembuka teks. Orientasi Merupakan awal suatu kejadian atau saat cerita mulai bergulir. Krisis Merupakan puncak cerita yang berisi konflik atau masalah yang terjadi pada karakter. Reaksi Merupakan respon atau reaksi yang dilakukan karakter setelah mengalami krisis. Koda Merupakan bagian penutup teks yang berisi amanat atau kritik. Oke deh, sekarang kamu sudah tahu kan pengertian teks anekdot, ciri-ciri, tujuan penulisan, serta struktur teksnya. Sekarang, mari kita lihat contoh teks anekdot berikut ini. Baca Juga Jenis-Jenis Puisi Lama disertai dengan Contohnya Contoh Teks Anekdot Sekarang, coba perhatikan contoh anekdot mengenai baju tahanan KPK di bawah ini! Amar “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!” Amir “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!” Amar “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.” Amir “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?” Amar “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.” Amir “Kok malah baju tahanan KPK?” Bingung Amar “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.” Amir “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.” Contoh diambil dari Pada contoh anekdot di atas, secara jelas percakapan itu membicarakan topik yang spesifik, yaitu KPK, sebuah lembaga pemberantas korupsi di Indonesia. Anekdot tersebut juga tidak memberikan detail sehingga akibat dari percakapan tersebut hanya berjangka pendek. Jangan terkecoh dengan cerita humor yang banyak pula beredar luas di pasaran. Cerita humor yang berbentuk novel atau komik cerita bergambar, biasanya berisi detail sehingga dampak dari cerita tersebut berjangka panjang. Selain itu, biasanya cerita tersebut dibuat agar para pembaca merasa termotivasi atau pencerita sengaja membagi pengalamannya kepada orang lain. Dalam cerita humor, tidak semua unsurnya berdasarkan pengalaman pribadi atau fakta. Mudahnya, cerita bisa dibuat-buat atau hanya bualan saja. Baca Juga Belajar Cara Membuat Teks Laporan Hasil Observasi yang Benar Untuk sekarang ini, teks anekdot tidak hanya dilakukan melalui lisan tetapi juga tulisan. Contohnya seperti yang sudah dikatakan di awal paragraf, melalui broadcast messages mengenai suatu kejadian lucu. Pesan ini bisa berupa dialog ataupun narasi. Pesan ini pun biasanya membicarakan topik yang terkini sehingga terdapat konteks yang berkaitan antara kejadian yang sedang berlangsung dan anekdot yang diceritakan. Selain itu, teks anekdot dapat berupa meme atau komik strip pendek yang sekarang banyak diunggah di media sosial, terutama Instagram, kalian pastinya familier dong. Dengan perkembangan informasi dan berita yang sangat cepat, para pengguna ini kemudian membuat anekdot-anekdot dari kejadian yang masih hangat. Tidak jarang juga teks anekdot digunakan untuk senjata’ promosi atau bahkan menyindir kejadian-kejadian yang sedang hangat. Seperti definisi yang diberikan di KBBI, teks anekdot biasanya juga mengenai orang penting atau orang terkenal. Oleh sebab itu, tidak jarang pula anekdot dijadikan bahan lelucon yang merujuk ke satu orang yang spesifik. Baca Juga Kumpulan Contoh Teks Anekdot beserta Struktur dan Maknanya Jadi, begitu teman-teman penjelasan mengenai teks anekdot, mulai dari pengertian, ciri, tujuan, struktur dan contohnya. Mudah kan menulis teks anekdot? Untuk sekarang ini, teks-teks anekdot lebih sering digunakan untuk mengkritik dengan nada menyindir. Tentunya mengkritik kondisi sosial, politik, dan budaya yang belakangan ini hangat terjadi. Kamu mau belajar membuat teks anekdot? Yuk, belajar bareng ditemani kakak Master Teacher yang sudah berpengalaman hanya di ruangbelajar! Referensi Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini telah diperbarui pada 15 September 2022. Anekdotadalah cerita pendek dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak. Dengan begitu, kritik yang disampaikan tidak Kalian pasti senang dengan cerita yang menarik dan lucu, karena bisa menghibur dan membuat tertawa lepas. Tapi, tahukah kalian bahwa cerita yang mengocok perut tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk menyampaikan pesan yang lebih mendalam? Makna yang tersirat dalam sebuah cerita lucu itu disebut teks anekdot. Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa teks anekdot merupakan cerita lucu yang melibatkan tokoh atau orang yang bersifat faktual. Tujuannya adalah untuk memberikan suatu pembelajaran, walaupun tokoh dalam teks ini terkadang diambil dari figure public atau orang ternama, belum tentu kejadian dalam teks berdasarkan kenyataan. Sama halnya dengan karya tulis lainnya, teks anekdot tentunya juga memiliki langkah-langkah utama dalam menyusun teks menjadi sebuah karya yang baik, sehingga menarik untuk dibaca. Ada 6 langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun teks anekdot, antara lain Menentukan topik sebagai masalah yang akan disorot Menentukan tokoh terkait Menentukan peristiwa yang menjadi latar belakang Merinci peristiwa dalam alur anekdot yang meliputi abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda Mengembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita yang utuh Penyuntingan Baca juga Memahami dan Menganalisis Isi Teks Anekdot Menyunting Teks Dalam langkah terakhir, yaitu penyuntingan diharapkan teks yang dihasilkan akan semakin sempurna. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses penyuntingan ini, antara lain isi, struktur, kaidah Bahasa, dan ejaan. Isi Anekdot Saat menyunting isi, penulis harus memperhatikan kejelasan topik, kelucuan dan kekritisan. Selain itu, teks juga harud diperhatikan agar tidak mengandung fitnah dan unsur SARA. Struktur Hal yang hrus dicermati saat menyunting teks anekdot yaitu struktur adalah kelengkapan dan kepaduan teks. Kaidah Bahasa Penyuntingan dalam kaidah Bahasa harus mencakup efektivitas kalimat dan ketepatan pemilihan dalam kata-kata. Dimana, dengan kalimat yang efektif maka bisa mewakili gagasan secara tepat, sesuai dengan maksud oleh penulis. Ejaan Terkadang penulisan kata yang tidak baku diperlukan untuk membangun kalimat percakapan dalam anekdot. Akan tetapi secara keseluruhan anekdot perlu menggunakan ejaan yang baku. Ejaan meliputi penggunaan kata baku, tanda baca, dan penulisan huruf baik huruf kapital, huruf miring, atau cetak tebal. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsAnekdotBahasa IndonesiaKelas 10Teks Anekdot BahasaIndonesia 127 PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, dan pola penyajian teks anekdot. XWFJiug.
  • icg4360h3z.pages.dev/36
  • icg4360h3z.pages.dev/4
  • icg4360h3z.pages.dev/194
  • icg4360h3z.pages.dev/398
  • icg4360h3z.pages.dev/130
  • icg4360h3z.pages.dev/170
  • icg4360h3z.pages.dev/106
  • icg4360h3z.pages.dev/238
  • icg4360h3z.pages.dev/383
  • menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak